Sabtu, 30 April 2011

TAHUN 2025, ANGKA HARAPAN HIDUP PENDUDUK INDONESIA 73,7 TAHUN


  
JAKARTA, 2 Agustus 2005 – Penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 273,65 juta jiwa pada tahun 2025. Pada tahun yang sama angka harapan hidup diperkirakan mencapai 73,7 tahun, suatu peningkatan yang cukup tinggi dari angka 69,0 tahun pada saat ini.  Selain itu, dalam periode 20 tahun yang akan datang, Indonesia diperkirakan dapat menekan angka kelahiran total (Total Fertility Rate – TFR) dan angka kematian bayi (Infant Mortality Rate IMR) serta meningkatkan proporsi penduduk usia lanjut.

            Data estimasi menunjukkan bahwa TFR yang saat ini 2,23 per wanita akan turun menjadi 2,07 per wanita pada tahun 2025, dan IMR dapat ditekan dari 32 per 1000 kelahiran hidup saat ini menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2025. Sementara itu proporsi penduduk usia lanjut (65 tahun ke atas) akan meningkat dari 5,0% saat ini menjadi 8,5% di tahun 2025.

            Data estimasi ini tercatat dalam buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025 yang disusun oleh Kantor Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Badan Pusat Statistik.  Buku yang penyusunan materi dan penerbitannya dibiayai oleh Dana Kependudukan PBB (The United Nations Population Fund – UNFPA) ini diluncurkan pada tanggal 2 Agustus 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Proses penyusunan proyeksi penduduk untuk penulisan buku ini telah dimulai sejak pertengahan bulan November 2004 melalui kerjasama dengan lembaga terkait antara lain Departemen Kesehatan, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Ikatan Peminat dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI) serta tim konsultan yang terdiri dari para pakar demografi dan statistik.

Bagi Pemerintah khususnya Bappenas, Proyeksi Penduduk ditujukan guna mendukung penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) sebagai penjabaran Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.  Penyusunan RPJP memerlukan gambaran mengenai kondisi kependudukan saat ini maupun 20 tahun mendatang.

Dengan diluncurkannya buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025, diharapkan semua lembaga baik Pemerintah maupun swasta memiliki acuan yang sama dalam menggunakan data penduduk untuk berbagai kepentingan pembangunan nasional.  Buku ini diharapkan bermanfaat untuk setiap daerah dalam mempersiapkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) masing-masing.

Sumber: BPS, BAPPENAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar