Selasa, 03 Januari 2012

PEMANFAATAN LASER CO2 DALAM OPERASI BEDAH PADA HEWAN PELIHARAAN


BAB I
PENDAHULUAN
A.        LATAR BELAKANG MASALAH
LASER adalah kependekan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation. Dari namanya tentu seharusnya laser bekerja pada daerah cahaya tampak, namun biasanya penguatan untuk cahaya infra merah oleh para ilmuan juga sering disebut laser. Pada prinsipnya, cahaya yang terdapat pada laser adalah berkas cahaya monokromatik yang semuanya memiliki fasa yang sama. Hal ini mengakibatkan penambahan intensitas berkas cahaya pada laser akan selalu menghasilkan penjumlahan daya. Selain itu, laser juga merupakan sebuah alat yang menggunakan efek mekanika kuantum, pancaran terstimulasi, untuk menghasilkan sebuah cahaya yang koheren dari medium "lasing" yang dikontrol kemurnian, ukuran, dan bentuknya. 
Jenis-jenis laser dibedakan dari cara dan bahan membangkitkannya. Berbagai jenis laser antara lain adalah ruby laser, helium-neon gas laser, chemical laser, carbon dioxide gas laser, dan semiconductor laser. Tiap jenis laser ini memiliki karakteristiknya sendiri sehingga penggunaannya juga biasanya digunakan untuk keperluan praktis yang spesifik. Kemudian laser itu merupakan sinar panas yang dihasilkan dari loncatan atom akibat stimulasi energi dari radiasi listrik. Dengan radiasi yang bersumber dari energi listrik berkekuatan 15 hingga 30 watt, dari sebuah alat berujung optik, dihasilkan sinar bergelombang 532 sampai 1.064 nanometer yang memiliki kekuatan panas.
Cahaya panas ini bisa digunakan untuk memotong kulit dan jaringan, menghancurkan pigmen warna kulit, dan pengobatan lainnya dalam dunia kedokteran dengan risiko perdarahan minimal dan waktu penyembuhan cepat. Itulah gambaran sederhana cara kerja sebuah mesin laser Sharplan Suretouch CO2 yang marak digunakan dalam dunia medis untuk berbagai pengobatan maupun media operasi. 
Laser CO2 adalah jenis laser yang sering digunakan untuk operasi bedah karena menghasilkan panjang gelombang yang energinya mudah diserap oleh air. Daya yang digunakan biasanya mencapai 100 W sehingga dapat menghasilkan sinar yang koheren dan panas yang tinggi maka dapat menggantikan fungsi pisau dalam pembedahan serta dapat mengurangi kemungkinan infeksi dan kerugian lainnya dari menggunakan pisau dalam pembedahan.
Dalam melakukan pembedahan pada dunia kedokteran, saat ini sering digunakan laser Karbon Dioksida (CO2). Laser jenis ini telah terbukti kinerjanya dan telah digunakan selama sekitar tiga puluh tahun dalam dunia pembedahan pada manusia. Baru-baru ini laser tersebut juga digunakan untuk melakukan pembedahan pada hewan-hewan peliharaan.


B.        IDENTIFIKASI MASALAH
     Berdasarkan dari paparan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan masalah pada makalah ini yaitu:
1.      Pemanfaatan laser dalam bidang kedokteran.
2.      Pemanfaatan laser CO2 dalam operasi bedah.
3.      Pemanfaatan laser CO2 dalam operasi bedah pada hewan.

C.        PEMBATASAN MASALAH
     Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas maka dapat dibatasi bahasan pokok pada makalah ini pada pemanfaatan laser CO2 dalam operasi bedah pada hewan.

D.       PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimanakah pemanfaatan laser CO2 dalam operasi bedah pada hewan?

E.        TUJUAN PENELITIAN
Penulisan makalah ini bertujuan:
1.      Menemukan solusi alternatif dari dampak buruk dalam operasi bedah.
2.      Mempelajari pemanfaatan laser CO2 dalam operasi bedah pada hewan.

F.         MANFAAT PENELITIAN
Hasil penulisan makalah ini diharapkan:
1.      Dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan sumber informasi baru mengenai kemajuan teknologi dalam bidang kedokteran.
2.      Dapat membantu masyarakat dalam memecahkan masalah dalam operasi bedah dengan menggunakan pisau bedah yang sering menimbulkan efek infeksi dan kebengkakan pasca operasi bedah.
3.      Dapat berkontribusi bagi kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan peradaban manusia khususnya dalam teknologi laser dan teknologi kedokteran sehingga dapat mendorong pengembangan serta penemuan-penemuan iptek selanjutnya untuk memudahkan kehidupan manusia.














BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.       LANDASAN TEORI
LASER adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation. Selanjutnya kata LASER menjadi suatu kata yang baku, laser. Lampu laser diperkuat disebabkan oleh energi molekul untuk memancarkan cahaya pada panjang gelombang tertentu. Laser memperkuat cahaya. Laser dapat mengambil berkas cahaya yang lemah dan membuatnya menjadi berkas yang kuat. Beberapa laser menghasilkan berkas yang sangat kuat sehingga dapat membakar lubang kecil di dalam selembar besi dalam waktu kurang dari satu detik.
Sinar laser dapat mencapai jarak jauh melalui angkasa luar tanpa menyebar dan menjadi lemah. Karena itulah, sinar laser menjadi alat komunikasi penting dalam berkomunikasi dalam jaman angkasa luar. Banyak kegunaan laser sudah ditemukan dalam ilmu kedokteran, ilmu pengetahuan, dan industri. Ilmuwan menganggap cahaya sebagai gelombang yang bergerak. Jarak dari kulit sebuah gelombang ke kulit berikutnya disebut panjang gelombang. Cahaya dari matahari atau dari lampu adalah campuran banyak panjang gelombang. Setiap panjang gelombang yang berbeda menghasilkan warna yang berbeda. Sinar laser terbuat dari cahaya yang semuanya terdiri dari panjang gelombang yang sama. Berkas cahaya dalam cahaya biasa mengalir ke arah yang berbeda. Sinar laser bergerak dalam arah yang sama persis. Sinar laser tidak menyebar dan tidak melemah.
·         SEJARAH DAN PERKEMBANGAN LASER HINGGA SAAT INI
Pada awal perkembangannya, orang tidak menyebut dengan nama laser. Para ahli masa itu menyebutnya sebagai MASER (Microwave Amplification by the Stimulated Emission of Radiation). Dan orang yang disebut-sebut pertama kali mengungkapkan keberadaan maser adalah Albert Einstein antara tahun 1916 - 1917. Ilmuwan yang terkenal eksentrik ini juga yang pertama kali berpendapat bahwa cahaya atau sinar bukan hanya terdiri dari gelombang elektromagnetik, tapi juga bermuatan partikel dan energi. Dan dikenal lah apa yang disebut sebagai radiasi. Tapi maser dari Einsten ini baru sebatas teori. Teknologi pada dekade kedua abad 20 belum mampu mewujudkannya. Disamping itu, banyak ilmuwan yang menganggap teori dari Eisntein itu sebagai teori yang kontroversial.
Pada tahun-tahun berikutnya, terlebih pada perang dunia kedua, maser lebih banyak digunakan untuk kepentingan militer, yaitu untuk pengembangan radar. Hingga akhirnya Charles H. Townes, James Gordon, dan Herbert Zeiger, berhasil membuat maser dengan menggunakan gas Amoniak. Dan inilah maser yang pertama kali dibuat orang. Keberhasilan itu dipublikasikan pada tahun 1954. Itu merupakan maser dengan satu tingkat energi. Selanjutnya ide emisi dua tingkat untuk mempertahankan inversi pada maser telah dikembangkan oleh dua orang ilmuwan Sovyet, Nikolai Basov dan Alexander Prokhorov. Karena sumbangannya yang sangat penting ini dalam pengembangan maser, Charles H. Townes, Nikolai Basov, dan Alexander Prokhorov berbagi hadiah Nobel bidang Fisika pada tahun 1964.
Charles H. Townes memang orang yang berperan penting dalam dunia maser. Sebelumnya beliau bersama Arthur Schawlow telah meneliti kemungkinan pembuatan maser optik (yang kemudian berkembang menjadi laser) dan sinar infra merah. Rincian penelitian itu diterbitkan pada bulan Desember 1958. Namun mereka berdua masih menemui kesulitan dan pembuatan laser (maser optik). Hingga akhirnya sebelum memasuki tahun 1960 Theodore Maiman bisa mewujudkan kerja sinar laser. Maiman menggunakan silinder batu Ruby untuk memicu timbulnya laser hingga laser buatannya dikenal sebagai Ruby Laser. Tapi Ruby Laser hanya mampu bekerja pada energi tingkat ketiga. Setelah memasuki tahun 1960, Peter Sorokin dan Mirek Stevenson mulai mengembangkan laser tingkat keempat yang pertama. Tapi itu pun masih sebatas teori dan tujuan untuk merealisasikannya masih belum tercapai. Namun demikian sejak saat itu lah era laser dimulai.
Sekilas bahwa Theodore Maiman dianggap sebagai orang yang pertama kali berhasil membuat laser (bukan maser). Tapi sebenarnya ada orang lain yang telah mendahuluinya yaitu Gordon Gould. Pada tahun 1958, Gordon Gould kabarnya telah berhasil membuat maser optik (laser) bahkan dia juga yang dianggap sebagai orang yang pertama kali menggunakan istilah Laser (Light Amplification by the Stimulated Emission of Radiation). Tapi Gordon gagal mendaftarkan paten laser-nya pada tahun 1959. Hingga pada tahun 1977 Gordon memenangkan paten tersebut. Butuh waktu 8 tahun untuk mendapatkan pengakuan itu.
Pada masa yang hampir bersamaan juga beberapa ilmuwan lain berhasil membuat laser dengan menggunakan bahan yang berbeda. Misalnya Ali Javan, William Bennet dan Donald Herriot yang membuat laser dengan media gas helium dan neon pada tahun 1960 dan keberhasilannya baru dipublikasikan pada tahun 1961. Kumar N. Patel membuat laser dengan perantaraan karbondioksida, nitrogen, dan helium pada tahun 1964. Dan pada tahun yang sama juga (1964), Earl Bell membuat laser dengan bantuan helium dan merkuri. Para ilmuwan ini dianggap pembuat untuk laser gas karena bahan-bahan yang mereka gunakan untuk membuat laser pada umumnya berupa zat gas.
Perkembangan yang cukup penting terjadi pada tahun 1962 ketika seorang ilmuwan yang bekerja pada perusahaan General Electric, Robert Hall, menemukan laser semikonduktor berukuran mini dengan biaya murah. Biasanya mesin atau peralatan pemroduksi sinar laser berukuran besar. Laser buatan Rober Hall inilah yang hingga kini digunakan pada perangkat vcd dan dvd player, printer laser, pembaca kode bar, drive pada CPU, sistem komunikasi yang menggunakan serat optik, dan sebagainya.
Sebuah penemuan yang revolusioner dibuat pada tahun 1970 ketika Charles Kao dan George Hockham berhasil membuat apa yang sekarang disebut serat optik (fiberglass). Mereka berdua memang tidak membuat laser, tapi penemuannya sangat penting dalam penggunaan aplikasi laser. Dan seperti kita tahu, serat optik banyak digunakan dalam bidang komunikasi. Bidang inilah yang memang dianggap sebagai pengguna terbesar aplikasi laser. Laser dan serat optik memang dua penemuan yang sangat saling mendukung.
·         TEORI LASER DAN LASER CO2
Untuk mengetahui laser lebih lanjut, perhatikan persamaan berikut: Hf = E2 – E1. Jika elektron secara spontan meluruh, berubah dari suatu keadaan menjadi keadaan lain, elektron tersebut memancarkan foton dengan energi sebesar persamaan diatas. Proses ini disebut emisi spontan (spontaneous emission).
Gambar 1.
Transisi dari suatu keadaan ke keadaan lainnya bisa dihalangi, dalam hal ini adalah fotonnya. Dengan kata lain, energi foton h dapat menghalangi transfer elektron dari keadaan 1 ke keadaan 2 menghasilkan foton lainnya dengan energi hf = E1 - E2. Ini disebut pemancaran terangsang (stimulated emmission), yaitu proses yang menghasilkan dua foton berenergi hf. Lebih jauh, kedua foton ini akan terfase. Jadi, laser yang ideal terbentuk dari suatu kumpulan foton berfrekuensi tepat sama dan semua foton tersebut terfase.
Sifat yang terjadi akibat kesamaan frekuensi adalah monokromatisme dan sifat yang terjadi akibat kesamaan fase adalah koherensi. Jadi syarat terbentuknya laser adalah sumber cahaya yang monokromatis dan koheren. Namun kenyataannya laser tidaklah monokromatik murni ataupun koheren murni. Meskipun demikian, ketika mengarakterisasikan sistem laser yang sebenarnya, secara umum diasumsikan bahwa sinar laser pada awalnya adalah terfase, dan inkoherensi laser timbul karena sifat monokromatis yang buruk dari sumber. Jadi sebenarnya koherensi dan monokromatisme secara umum digunakan untuk mengukur parameter yang sama.
Kebanyakan laser dirancang dengan tiga elemen penting, media tambahan (gain media), sumber pemompa (pumping source), dan lubang resonansi (resonant cavity). Gain media adalah keadaan energi yang berperan dalam perangsangan pancaran, pumping source menyediakan energi untuk melengkapi keadaan-keadaan sehingga perangsangan keadaan dapat terjadi, dan resonant cavity menyediakan jalur untuk foton. Dalam praktikum kali ini kita menggunakan laser Helium Neon (HeNe). Laser HeNe ini adalah laser dengan biaya yang rendah, ukurannya kecil, usia penggunaannya panjang (sekitar 50.000 jam operasi), dan sinarnya berkualitas tinggi.
Laser ini menghasilkan beberapa miliwatt daya keluaran, dan lazim digunakan dalam panjang gelombang sekitar merah (633 nm). Laser HeNe adalah peralatan bertegangan tinggi berarus rendah dalam pijaran tak normal pada discharge region. Lecutan arus hanya beberapa miliampere, dan tegangan tabung discharge berkisar antara beberapa ratus volt sampai beberapa kiloVolt. Laser HeNe berbentuk gelas dengan katoda oksida-alumunium dingin sebagai emitter elektron. Citra yang terbatas pada usia operasionalnya adalah degenerasi pada katoda disebabkan oleh erosi pada oksida pelapis atas percikan alumunium. Usia tabung adalah fungsi dari diameter tabung. Diameter luas tabung secara tipikal memiliki waktu hidup 40.000 jam operasional, tabung dengan diameter lebih kecil secara tipikal berumur 10.000 jam.
Ada ada banyak jenis laser, masing-masing yang menciptakan reaksi jaringan tertentu tergantung pada panjang gelombang. Pada makalah ini pembahasan kita akan terfokus pada Laser Karbon dioksida (CO2), laser CO2 merupakan salah satu dari laser medis yang paling banyak digunakan di dunia saat ini. Laser CO2 memberikan berkas intens cahaya inframerah dengan panjang gelombang 10.600 nanometer. Ini panjang gelombang tertentu memiliki efek yang besar dalam jaringan lunak.
Kemudian penjelasan lebih lanjut mengenai Laser CO2, Laser CO2 adalah laser yang didasarkan pada campuran gas sebagai gain media, yang berisi karbon dioksida (CO2), helium (He), nitrogen (N2), dan mungkin beberapa hidrogen (H2), uap air dan/atau xenon (Xe). Seperti laser elektrik yang dipompa melalui pelepasan gas, yang dapat dioperasikan dengan arus DC, dengan AC saat ini (misalnya 20-50 kHz) atau dalam frekuensi radio (RF) domain. Molekul nitrogen sangat antusias oleh debit menjadi metastabil tingkat getaran dan transfer energi eksitasi mereka ke molekul CO2 ketika bertabrakan dengan mereka. Helium berfungsi untuk berkurang tingkat laser yang rendah dan untuk menghilangkan panas. Konstituen lain seperti hidrogen atau uap air dapat membantu untuk reoxidize karbon monoksida menjadi karbon dioksida.
Laser CO2
Gambar 2. Skema pengaturan dari laser karbon dioksida (CO2).
Laser CO2 biasanya memancarkan pada panjang gelombang 10,6 pM, tetapi ada garis lain di wilayah 9-11 pM (terutama pada 9,6 pM). Dalam kebanyakan kasus, kekuatan rata-rata laser CO2 antara beberapa puluhan watt dan kilowatt. Efisiensi konversi daya dapat di atas 10% yaitu, lebih tinggi daripada kebanyakan lampu laser yang dipompa solid-state, tetapi lebih rendah daripada banyak lampu laser yang dipompa dioda.
Minat pengaplikasian dalam segala bidang untuk memudahkan kehidupan manusia yang besar pada laser karbon dioksida (CO2) saat ini berasal dari kemampuan daya laser CO2 yang terus menerus, efisiensi tinggi dan kemudahan konstruksi. Tabel 1 menggambarkan grafik keuntungan laser CO2 atas laser gas lainnya.
Jenis Laser
Daya Linear Density
(W/m)
Daya Maksimum
(W
)
Daya Efisiensi
persen
Dia-Ne
0.1
1
0.1
Argon
1-10
50
0.1
CO2
60-80
1200
15-20
Tabel 1. Perbandingan Laser Gas
Kemudian di bawah ini merupakan gambar diagram tingkat energi pada molekul CO2
Gambar 3. Diagram Tingkat Energi CO2

·         PEMBANGKITAN LASER CO2
Pada laser karbon dioksida, arus listrik dengan frekuensi sekitar 40 MHz mengeksitasi molekul karbon dioksida ke level energi yang lebih tinggi. Molekul karbon dioksida ini kemudian melepaskan energi yang lebih tinggi ini sebagai foton, atau panjang gelombang cahaya. Peristiwa ini yang telah diperkenalkan sebagai spontaneous emission. Segera setelah molekul karbon dioksida ini melepaskan energi sebagai cahaya, ia re-eksitasi dapat dilakukan kembali karena ia kembali berada pada tingkat energi yang lebih rendah.
Beberapa foton dipancarkan sepanjang garis axial dari tabung laser. Mereka berpantulan ke depan dan ke belakang diantara cermin yang terdapat pada tiap ujung dari tabung laser. Ketika karbon dioksida yang sedang tereksitasi (berada pada level energy yang lebih tinggi) tertabrak oleh foton yang memancar diantara cermin-cermin, ia akan terangsang (stimulated) untuk memancarkan (emit) foton yang identik secara panjang gelombang maupun fasa dengan foton yang merangsangnya. Dari peristiwa inilah kata Stimulated Emission pada laser diambil. Hal ini sesuai dengan teosi Einstein mengenai induced emission.

Gas karbon dioksida dalam tabung terus menerus mengalami proses eksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi, memancarkan foton, menerima kembali foton tersebut sehingga memancarkan foton yang lebih banyak jika ia sedang dalam proses eksitasi. Hal ini mengakibatkan penguatan cahaya terus menerus selama sumber energi (listrik) terus berlanjut. Dari sinilah kata Light Amplification diambil pada laser. Beberapa foton dapat keluar melalui cermin transmisi (transmissive mirror). Foton yang keluar tersebut lah yang menghasilkan berkas laser. Gambar berikut ini merupakan suatu model yang menggambarkan bagaimana pembangkitan laser karbon dioksida.
Gambar 4. Model Pembangkitan Laser CO2
Laser dengan panjang gelombang yang berbeda menghasilkan efek yang berbeda pula pada jaringan. Laser CO2, Nd:YAG, dioda, dan Argon menyebabkan pemanasan pada jaringan. Panjang gelombang dari laser menentukan penyerapan terhadap berbagai variasi struktur seperti H2O, melanin, hemoglobin, dan sebagainya. Beberapa hal terjadi secara umum ketika cahaya dari tipe laser tadi menyerang suatu jaringan:
• Lapisan paling atas akan memanas dan menguap
• Di bawah potongan, pada zona sempit dari jaringan terdapat kematian (necrosis).
Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan tetapi dapat juga mengurangi pendarahan.
• Dibawah zona necrosis, terdapat jaringan yang berpotensi untuk kembali normal.

Gambar di bawah ini adalah efek relatif dari laser CO2 dan Nd:YAG pada suatu jaringan. Perhatikan bahwa potongan yang dihasilkan oleh laser CO2 lebih besar dan dalam dibandingkan oleh laser Nd:YAG. Namun necrosis yang dihasilkan oleh laser CO2 lebih besar dibandingkan oleh laser Nd:YAG. Necrosis yang besar dapat berarti pengendalian yang lebih baik dalam pendarahan, namun terlalu banyak dapat memperlama penyembuhan. Laser CO2 menyediakan keseimbangan yang baik untuk melakukan pengirisan-pengirisan pada umumnya.
Gambar 5. Model Pengirisan Laser CO2

·         JENIS-JENIS LASER
Ada berbagai jenis laser. Medium laser bisa merupakan zat padat, gas, cair atau semikonduktor. Laser biasanya ditentukan oleh jenis bahan yang digunakan oleh penguatnya, berikut merupakan jenis-jenis laser yang dikenal saat ini:
1.      Solid-state laser material telah dikuatkan terdistribusi dalam matriks padat (seperti ruby atau neodymium: yttrium-aluminium garnet laser yag). Laser neodymium-yag memancarkan cahaya inframerah pada 1.064 nanometer (nm).
2.      Laser Gas (helium dan helium-neon, hene, merupakan laser gas yang paling umum) memiliki output utama dari lampu inframerah. CO2 laser memancarkan energi jauh dari inframerah, dan digunakan untuk memotong material keras.
3.      Laser Excimer (nama ini berasal dari istilah excited dan dimers) menggunakan gas reaktif, seperti klorin dan fluorin, dicampur dengan gas inert seperti argon, kripton atau xenon. Ketika elektrik dirangsang, molekul pseudo (dimer). Ketika lased, dimer menghasilkan cahaya dalam kisaran ultraviolet.
4.      Dye laser menggunakan pewarna organik kompleks, seperti rhodamine 6g, dalam larutan cair atau suspensi sebagai media penguat.
5.      Semiconductor laser, kadang-kadang disebut dioda laser, laser yang tidak solid-state. Perangkat elektronik yang menggunakan ini umumnya sangat kecil dan menggunakan daya yang rendah. Mereka dapat dibangun menjadi array yang lebih besar, seperti sumber penulisan dalam beberapa printer laser atau CD player.
·         MANFAAT LASER DAN APLIKASINYA DALAM BIDANG OPERASI DEDAH
Dalam kehidupan sehari-hari, laser digunakan pada berbagai bidang. Dalam penggunaannya, energi laser yang terpancar tiap satuan waktu dinyatakan dengan orde dari beberapa mW(Laser yand digunakan dalam system audio laser disk) sampai dengan beberapa MW(Laser yang digunakan untuk senjata). Besarnya energi laser yang dipilih bergantung pada penggunaannya. Pemanfaatan sinar laser misalnya pada bidang kedokteran, pelayanan (jasa), industri, astronomi, fotografi, elektronika, dan komunikasi. Berikut adalah macam-macam manfaat laser dalam segala bidang:
  1. Dalam bidang kedokteran dan kesehatan, sinar laser digunakan antara lain untuk mendiagnosis penyakit, pengobatan penyakit, dan perbaikan suatu cacat serta penbedahan.
  2. Pada bidang industri, sinar laser bermanfaat untuk pengelasan, pemotongan lempeng baja, serta untuk pengeboran.
  3. Pada bidang astronomi, sinar laser berdaya tinggi dapat digunakan untuk mengukur jarak Bumi Bulan dengan teliti.
  4. Dalam bidang fotografi, laser mampu menghasilkan bayangan tiga dimensi dari suatu benda, disebut holografi.
  5. Dalam bidang elektronika, laser solid state berukuran kecil digunakan dalam system penyimpanan memori optik dalam computer.
  6. Dalam bidang komunikasi, laser berfungsi untuk memperkuat cahaya sehingga dapat menyalurkan suara dan sinyal gambar melalui serat optik.
Kemudian selanjutnya kita akan focus membahas manfaat an aplikasi Laser CO2 dalam bidang kedokteran, khususnya dalam operasi bedah pada hewan. Dalam melakukan pembedahan pada dunia kedokteran, saat ini sering digunakan Laser Karbon Dioksida (CO2). Laser jenis ini telah terbukti kinerjanya dan telah digunakan selama sekitar tiga puluh tahun dalam dunia pembedahan pada manusia. Baru-baru ini laser tersebut juga digunakan untuk melakukan pembedahan pada hewan-hewan peliharaan.
Seringnya digunakan laser ini dalam operasi bedah tentu disebabkan oleh kelebihan kelebihannya, berikut kelebihan pembedahan dengan Laser CO2 antara lain adalah:
v  Mengurangi rasa sakit
Hewan peliharaan akan mengalami pengurangan rasa sakit secara signifikan yang terjadi setelah operasi. Hal ini terjadi hampir pada setiap kasus yang pernah ditangani. Kenyataannya, pada saat pemotongan cakar kucing, pengurangan rasa sakit sangat besar ketika digunakan berkas laser.
v  Mengurangi kebengkakan
Ketika jaringan diiris baik dengan pisau bedah maupun gunting, peradangan akan muncul dimulai dari jaringan yang terpengaruh. Peradangan ini terjadi sebagai akibat dari interaksi dengan sistem peredaran darah dan pembuluh limpa. Karena berkas cahaya secara efektif memanaskan sistem pembuluh limpa, kebengkakan yang terjadi setelah operasi akan berkurang banyak. Hal ini akan membuat hewan peliharaan merasa nyaman selama proses penyembuhan.
v  Mengendalikan infeksi
Berkas laser beroperasi pada temperatur lebih dari 93°C. Hal ini membuatnya sangat efektif dalam membunuh bakteri yang berpotensi untuk mengakibatkan infeksi. Hal ini sangat penting untuk bagian-bagian yang sangat sulit mencegah terjadinya kontaminasi oleh bakteri pada daerah pembedahan. Contohnya adalah pada operasi bisul atau pemotongan cakar.
v  Minimalisasi pendarahan saat pembedahan
Jika irisan dibuat dengan pisau bedah, pembuluh darah kecil akan terpotong di dalam kulit dan lapisan jaringan yang berada di bawah kulit. Pembuluh darah ini dapat berceceran selama proses pembedahan atau bahkan pada pasca pembedahan. Biasanya kasus ini diatasi dengan mengapitkannya dengan kapas, dicegah infeksinya dengan besi panas, atau dengan menggunakan spons sampai pendarahan tersebut berhenti. Proses ini memerlukan waktu yang lama, yang berarti pembedahan akan berlangsung lama dan akan terjadi pembengkakan setelah operasi. Berkas laser sangat efektif dalam melakukan pembekuan darah. Sedikit pendarahan yang terjadi selama proses pembedahan yang berarti waktu pembiusan dan perbaikan yang lebih singkat.

·         CONTOH-CONTOH KASUS OPERASI BEDAH PADA HEWAN PELIHARAAN MENGGUNAKAN LASER CO2
Pada prakteknya, penggunakan laser CO2 pada berbagai operasi pembedahan telah dilakukan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
v  Pemotongan cakar pada Kucing
Beberapa pemilik Kucing yang selalu di rumah biasanya menyukai jika Kucing peliharaannya tidak memiliki cakar sehingga tidak merusak sofa, tempat tidur, atau perabot lainnya. Gambar berikut ini menunjukkan proses pemotongan cakar pada Kucing:
Gambar 6.

v  Tumor mulut
Pada Anjing maupun Kucing, tumor dapat terjadi. Gambar di bawah ini adalah gambar Anjing yang memiliki tumor pada rahangnya, yang disebut mandible.
Gambar 7.

v  Bisul bernanah pada Iguana
Laser dapat digunakan pada berbagai spesies, di bawah ini adalah contoh kasus pengirisan sisik Iguana karena memiliki bisul bernanah.
Gambar 8.






BAB III
PENUTUP
v  KESIMPULAN
            Dalam kehidupan sehari-hari, laser digunakan pada berbagai bidang. Dalam penggunaannya, energi laser yang terpancar tiap satuan waktu dinyatakan dengan orde dari beberapa mW(Laser yand digunakan dalam system audio laser disk) sampai dengan beberapa MW(Laser yang digunakan untuk senjata). Besarnya energi laser yang dipilih bergantung pada penggunaannya. Pemanfaatan sinar laser misalnya pada bidang kedokteran, pelayanan (jasa), industri, astronomi, fotografi, elektronika, dan komunikasi. Tentunya juga laser memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan, berikut adalah kelebihan laser:
ü  Lebih Efektif
                Laser dapat mengobati kelainan-kelainan yang tidak mungkin dilakukan oleh tindakan operasi, misalnya mengatasi hemangioma yang cukup lebar. Operasi dengan pisau bedah akan merusak jaringan yang cukup luas sehingga menyulitkan dokter untuk menjahitnya kembali. Dengan tindakan laser, hal itu dapat dihindari karena jaringan pembuluh darah yang dirusak hanyalah bagian-bagian yang tidak diinginkan atau tanpa menciutkan dan merusak jaringan serta pembuluh darah lain. "Jadi penanganannya lebih fokus karena hanya mengenai target yang diinginkan."


ü  Lebih Cepat Normal
                Meski tindakan laser memungkinkan terjadinya kerusakan pada jaringan lain, tetapi kerusakan pascalaser atau bekas lukanya bisa diminimalkan. Sementara tindakan pembedahan umumnya akan mengakibatkan kerusakan lebih luas yang akan memperlambat proses penyembuhan.
Kemudian berikut adalah kekurangan laser:
  1. Penyinaran dengan laser biasanya tidak bisa dilakukan hanya sekali melainkan berulang kali. Padahal biaya untuk sekali penyinaran relatif mahal. Penentuan jumlah tindakan ini sifatnya sangat individual tergantung pada jenis penyakit dan tingkat keparahannya. Hal ini baru diketahui setelah dilakukan observasi.
  2. Efek samping penggunaan laser yang sering dilaporkan adalah munculnya rasa panas setelah dilakukan penyinaran. Hal ini disebabkan karena paparan sinar laser yang terserap ke jaringan tubuh akan diubah menjadi energi panas sehingga timbul perasaan panas. Namun, hal ini bisa diatasi dengan keakuratan penyinaran. Untuk itulah penyinaran laser harus dilakukan oleh ahli terlatih. Misalnya oleh dokter yang memang sudah mendalami penggunaan teknologi laser. "Penggunaan laser harus sesuai dengan jenis kelainan, kekuatan laser, dan lama pajanannya. Bila keliru maka efek samping bisa saja muncul."
  3. Tindakan laser membutuhkan syarat tertentu. Misalnya, di ruang penyinaran sebaiknya tidak terdapat alkohol dan produk lain yang mengandung alkohol seperti hair spray, minyak wangi, antiseptik, atau lainnya. Untuk itu baik dokter, pasien, maupun orang tua pasien, sebaiknya bersih dari bahan-bahan tersebut. Bila sinar laser ini memantul, tak mustahil akan membakar benda atau bagian-bagian yang mengandung alkohol.

DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. Concepts of Modern Physics 5th Ed. International edition. McGraw-Hill, Inc. 1995.
CKN Patel, "Continuous-gelombang laser yang aksi-getaran rotasi transisi CO 2", Phys. Rev 136 (5A), A1187 (1964)
CKN Patel, "Interpretasi CO 2 percobaan maser optik", Phys. Rev Lett. 12 (21), 588 (1964)
A. Robinson dan D. Johnson, "Sebuah karbon dioksida laser yang bibliografi, 1964-1969", IEEE J. Quantum Elektron. 6 (10), 590 (1970)
PT Woods et al, "Stabil tunggal-frekuensi laser karbon dioksida", J. Phys.. E: Sci. Instrum. 9, 395 (1976)
ALS Smith dan J. Mellis, "efisiensi Operasi di laser karbon dioksida berdenyut", Appl. Phys. Lett. 41, 1037 (1982)
KM Abramski et al., "Power skala besar area debit frekuensi radio transversal CO 2 laser", Appl. Phys. Lett. 54, 1833 (1989) [7] O. Svelto, Prinsip Laser, Tekan Pleno, New York (1998)
http://www.hadiwong.blogspot.com
http://www.laserskinsurgery.com/publications/docs/0900_role.pdf
http://www.lbah.com/laser.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar