Rabu, 08 Februari 2012

LEON TROTSKY


Lev Davidovitch Trotsky lahir tahun 1879. Saat itu gerakan buruh di Rusia belum timbul dan bahkan bisa dikatakan hampir tidak ada kelas buruh sama sekaki. Kekaisaran Rusia masih terbelakang, tanpa demokrasi parlementer atau kebebasan pers. Namun pada akhir abad XIX Rusia mulai berubah secara dahsyat. Sistem kapitalis mulai berkembang, dan kelas-kelas baru timbul: kelas burjuis atau kapitalis dan kelas buruh industrial.

Kelas buruh itu menjadi sangat militan dan terpengaruh oleh gerakan sosialis di Eropa barat. Aksi mogok menggoncang masyarakat Rusia, dan tahun 1905 terjadi pemberontakan revolusioner. Kaum buruh mendirikan lembaga tipe baru, yang disebut soviet (artinya dewan). Soviet yang muncul di ibukota St Petersburg merupakan majelis demokratik dengan wakil-wakil yang dipilih di setiap tempat kerja. Ketua sovietnya ialah Lev Trotsky. Saat itu Trotsky lebih terkenal daripada Lenin sendiri. Soviet tersebut dipatahkan oleh pemerintah, tetapi kemudian menjadi model untuk pemerintah Bolshevik tahun 1917.

Peranan Trotsky dalam Revolusi pertama tahun 1905 sudah kita singgung. Sebenarnya Trotsky adalah tokoh terpenting dalam pemberontakan itu. Lenin sendiri belum 100% matang pendekatan politiknya. Sebelum tahun 1905 Lenin menganjurkan teori (yang diambil dari Kautsky) bahwa kesadaran revolusioner harus disuntikkan dari luar ke dalam kelas buruh oleh golongan intelektual. Baru tahun 1905 Lenin melihat segi spontan dari proses penyadaran kelas buruh, kemudian pemikirannya menjadi lebih kaya dan canggih. Setelah kebangkitan tahun 1905 dikalahkan, Trotsky harus keluar negeri dan bermukim di New York. Di kota itu dia menjadi editor dari sebuah harian sosialis. Baru bulan Mei tahun 1917 berhasil kembali ke Rusia. Dia melihat dengan segera bahwa partai Bolshevik merupakan satu-satunya organisasi revolusioner yang betul-betul mampu untuk merebut kekuasaan.

Trotsky dan Lenin kedua-duanya adalah tokoh revolusioner terkemuka dalam revolusi tahun 1917, tetapi sebelum tahun itu mereka berbeda pendapat dalam dua hal yang sangat penting: (1) peranan partai revolusioner, (2) dinamika revolusi sosialis. Lenin berusaha mendirikan "partai pelopor", sedangkan Trotsky masih mendukung model sosial-demokrat. Dalam hal ini Lenin terbukti benar, dan itu diakui Trotsky sendiri pada tahun 1917. Trotsky masuk partai Bolshevik dan segera terpilih menjadi angota dari pimpinan.

Namun Trotskylah yang menganalisis dinamika revolusi dengan lebih tepat. Lenin masih terpengaruh oleh gagasan tradisional sosial-demokrat bahwa Rusia, sebagai negeri yang masih sedang berkembang, harus melalui tahap kapitalis sebelum kaum buruh bisa menjalankan revolusi sosialis. Sedangkan Trotsky melihat bahwa Rusia sedang mengalami proses yang lebih kompleks. Sosialisme memang belum mungkin dalam satu negeri miskin itu, tetapi karena industri kapitalis sudah berkembang dan kelas buruh sudah muncul dan berlagak militan, kaum buruh toh bisa merebut kekusaan dan mulai menempuh jalan sosialis. Setelah itu, revolusi sosialis ini harus meluas ke negeri-negeri lain yang lebih kaya, terutama jerman, Kalau tidak meluas dan tetap terisolasi, revolusi itu akhirnya akan gagal. Ini yang disebut teori "revolusi permanen".

Beberapa tahun sebelum Revolusi Oktober, Trotsky sering bergaul dan berdialog dengan aliran Menshevik, tetapi tahun 1917 dia mengakui bahwa kaum Menshevik sudah bukan revolusioner lagi. Trotsky sendiri mempunyai grup yang bernama "Organisasi Antar-Daerah" (Mezhraiontsi - Interdistrict Organisation) dengan beberapa tokoh intelektual penting seperti Lunacharsky. Namun anggota grup tersebut jumlahnya beberapa ratusan saja, sedangkan partai Lenin betul-betul mempunyai kader dan massa. Lenin mengundang Trotsky dan teman-temannya masuk partai Bolsehevik bahkan untuk menjadi pimpinan, tapi Trotsky ogah. 

Dia mentuntut agar kedua organisasi itu harus bersatu dengan mengambil nama baru. Ini jelas kurang realistis, dan hal itu lama-lama harus diakuinya juga. Akhirnya dia serta teman-temannya toh masuk partai Bolshevik secara formal pada bulan September. (Secara praktis mereka sudah tampil sebagai kader Bolsehvik sebelumnya). Dan Trotsky terpilih sebagai ketua soviet di ibukota.

Sesudah revolusi Bolshevik bulan Oktober Trotsky menjadi menteri terpenting yang kedua dalam pemerintahan. Pemerintah tersebut sering dinamai "pemerintah Lenin-Trotsky". Peranannya bermacam-macam, namun yang paling penting adalah peranannya sebagai panglima Tentara Merah yang membela rezim Soviet, dalam perang sipil yang disebabkan perlawanan dari kaum burjuis dan pasukan asing yang masuk wilayah Soviet. Untuk bertahan dalam situasi segawat itu, Tentara Merah harus bersiasat dengan sangat pandai. Kebanyakan tentara bukan buruh melainkan petani, yang sebenarnya bukan sosialis. Selain itu Trotsky harus bergantung pada sejumlah opsir dan ahli militer burjuis. Dia sering dikecam oleh sekelompok Bolshevik yang agak cemburu melihat Trotsky begitu naik daun dalam rezim Soviet. "Oposisi Militer" ini sebetulnya merupakan salah-satu unsur yang kemudian mendukung Stalin dalam upayanya untuk menyisihkan Trotsky.

Revolusi di Rusia memang terisolasi dan akhirnya gagal, namun dengan cara yang tak terduga. Kaum pemilik modal swasta tidak berhasil menghancurkan rezim soviet. Tetapi rezim itu mengalami degenerasi dari dalam. Setelah wafatnya Lenin, Stalin menjadi diktator dan menindas kaum buruh serta petani secara kejam. Trotsky melawan Stalin dan dia dideportasikan, kemudian harus hidup di Meksiko, dan akhirnya dibunuh oleh seorang intel Soviet. Partai-partai Komunis seperti PKI memfitnah Trotsky sebagai seorang "fasis"; tetapi rezim Stalinlah yang menandatangani persetujuan dengan Hitler tahun 1939.

Sebelum meninggal dunia Trotsky mendirikan gerakan "trotskis" atau "Internasional Keempat". Aliran kami (yaitu Suara Sosialis dan aliran internasional International Socialist Tendency) berasal dari aliran trotskis tersebut. Kami tidak setuju dengan Trotsky dalam beberapa hal. Misalnya kami menganalisis bekas Uni Soviet sebagai sistem "kapitalisme negara", sedangkan Trotsky dan beberapa grup "trotskis" lainnya beranggapan, Uni Soviet itu mempunyai sifat-sifat tertentu yang lebih progresis dari kapitalisme dan yang mengarah ke sosialisme. Namun kami mengakui Trotsky sebagai seorang tokoh revolusioner penting sederajat dengan Marx, Lenin, Gramsci dan Rosa Luxemburg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar