Tokoh yang akan kita bahas dalam kesempatan ini
adalah George Washington. Selain merupakan salah seorang pendiri Amerika
Serikat, George Washington adalah seorang Pemimpin Revolusi Amerika. Apa yang
perlu kita ketahui dari Presiden pertama Amerika Serikat yang lahir di County Westmareland Virginia
ini? Tidak hanya perannya dalam memimpin revolusi, tetapi kita juga akan
mengungkap kecintaan George Washington terhadap alam semesta.
Kehidupan masa kecil George Washington tidak
banyak yang diketahui. Selain dibesarkan dari keluarga bangsawan di Virginia,
dalam pendidikan formalnya, ia memperlihatkan minatnya dalam matematika, ilmu
mengukur tanah, budaya-budaya klasik, dan aturan-aturan tata krama. Kombinasi
dari beberapa minat ini membuatnya tumbuh sebagai orang muda yang pandai dalam
bidang seni. Lebih dari itu, George Washington beranggapan bahwa manusia,
kehidupan perkebunan, mengunjungi sungai, lahan, dan hutan merupakan pelajaran
utama baginya.
Terkait dengan kariernya di masa depan, sang ibu
semula menginginkan George Washington berkarier di Angkatan Laut Inggris.
Tetapi, keinginan ini dicegah oleh laporan saudara sang ibu dari Inggris. Ketertarikannya dalam bidang seni militer dan
ekspansi bersifat saling mengisi dalam perjalanan hidupnya. Anak tertua
Agustine Washington dari isteri keduanya, Mary
Ball Washington ini, memilih hidup bersama
saudara tirinya Lawrence,
setelah sang ayah meninggal. Sosok Lawrence secara tidak langsung berperan
besar dalam membangun karier George Washington di masa depan.
Ketika Lawrence meninggal, sebelumnya ia
melimpahkan kuasa pemeliharaan semua harta peninggalannya di Mount Vernont
kepada George. Lawrence
juga meminta George untuk mengantikan posisinya sebagai ajudan masalah umum di
wilayah tanah jajahan. Tanggung jawab ini termasuk mengawasi milisi-milisi di
Virginia. Pada tahun 1753, George Washington diperintahkan Gubernur Robert
Dinwiddie untuk membawa misi mengirim ultimatum Inggris kepada komandan
Perancis Fort le Boeuf di Lembah Sungai Ohio.
Dalam laporannya, kepada sang Gubernur George Washington mengambarkan kesulitan
dan bahaya yang dialaminya. Setahun kemudian, ia ditugaskan sebagai Kolonel,
dalam perang melawan Perancis dan Indian.
Pada akhir tahun 1754, didorong oleh kemarahan
karena diskriminasi antara tentara yang direkrut dari Inggris, dengan tentara
yang direkrut di (Amerika Serikat) tanah jajahan dalam hal kepangkatan dan
bayaran, George pun mengundurkan diri dari jabatannya. Ia kembali mengolah
tanah perkebunannya di Mount
Vernont.
Tetapi tahun berikutnya, ia secara sukarela
kembali ke dalam tugas kemiliteran, dan bergabung dengan Jenderal Inggris
Edward Braddock melakukan ekspedisi menentang Perancis. Meskipun George
Washington hampir tewas dalam misi ini, 4 buah peluru merobek mantelnya, serta
2 kuda di bawahnya tewas tertembak, namun, misi ini berhasil membuat reputasi
George Washington di bidang kemiliteran bertambah cemerlang. Pada tahun 1755 di
usia yang ke 23 tahun, ia pun dipromosikan menjadi Kolonel, dan ditempatkan
sebagai Pimpinan Militer Tertinggi Virginia.
Setelah memastikan jika daerah perbatasan Virginia aman dari kemungkinan serangan Perancis, pada
tahun 1758 Washington
kembali meninggalkan dunia militer. Washington
kembali ke Mount Vernon,
tanah perkebunannya. Setahun kemudian Washington
menikah dengan Martha Dan Dridge Custis janda dengan dua anak. Di tahun yang
sama, Washington
mulai memasuki dunia politik. Karier politik pertama yang dirintisnya, menjadi
ketua suatu organisasi yang menentang kebijakan-kebijakan pemerintah Inggris di
Virginia. Pertama-tama, ia mengharapkan rekonsiliasi dengan Inggris, lalu
menentang pejabat-pejabat militer, juga menentang kebijakan-kebijakan Inggris
dalam masalah tanah.
Pandangan George Washington terhadap pendudukan
Inggris sama seperti rekan-rekannya yang lain, yang mengolah tanah perkebunan. Washington merasa
dieksploitasi oleh pedagang-pedagang Inggris yang merintangi ruang gerak mereka
dengan peraturan-peraturannya. Pertentangan dengan pemerintah kolonial Inggris
pun bertambah tajam, Washington
secara lantang menyuarakan perlawanan terhadap pembatasan-pembatasan yang
diberlakukan oleh pemerintah Inggris ini.
Pada bulan Pebruari 1775, pemerintah Inggris
mendeklarasikan Massachusetts
sebagai sarang pemberontak. Pada bulan Mei 1775 pertemuan Konggres Continental
yang kedua diadakan di Philadelphia. Ketika itu, pertempuran antara tentara
Inggris dengan para milisi di Lexington, dekat Boston tengah terjadi.
Tentara Inggris disandera oleh sekitar 14000 milisi dari New
England. George Washington yang hadir dalam pertemuan itu, sebagai
delegasi dari Virginia,
adalah satu-satunya delegasi yang berpakaian seragam tentara. Ia menyuarakan
dukungannya terhadap Massachusetts
dan kesiagaannya untuk berperang melawan Inggris.
Pada tahun yang sama bulan Juni, Konggres
membentuk Pasukan Continental dan menggabungkan pasukan ini ke dalam Pasukan
Rakyat New England di sekitar Boston.
Dan Konggres mengangkat George Washington sebagai Pimpinan Tertinggi Pasukan
Continental. Washington
mengambil alih komando, bahkan membayar para milisi tersebut dan memberikan
bantuan-bantuan secara umum. Ia membakar semangat mereka untuk berjuang meraih
kemerdekaan dengan strategi perang gerilya melawan penjajahan Inggris selama 6
tahun. Strategi ini ia pelajari dari peperangan yang terjadi antara Inggris dan
Perancis.
Setelah perang berakhir, untuk kesekian kalinya
ia kembali ke Mount
Vernont, tanah
perkebunannya yang mengalami banyak kemunduran selama masa absensinya. Ia
kembali mengolah tanah perkebunannya dengan menambah jumlah rumah kaca, jumlah
penggilingan gandum, tempat penyimpanan es, dan tanah baru untuk perluasan
perkebunannya. George sangat berpengalaman dalam menggunakan mesin
penggilingan, berburu, dan mengkaji perkembangan navigasi di sungai Potomac.
Pada tahun 1789, Washington dipilih secara bulat sebagai
Presiden Amerika Serikat yang pertama oleh 55 delegasi yang datang dari 13
negara bagian. Washington
terpilih kembali untuk yang kedua kalinya pada tahun 1792, tetapi menolak
ketika ia dicalonkan untuk yang ketiga kalinya.
Selama masa kepresidenannya, yang pertama-tama ia
lakukan adalah mengadakan perjalanan keliling ke negara-negara bagian di New England dan negara-negara bagian di Selatan.
Perjalanan ini ia harapkan dapat mencegah perpecahan bangsa yang baru lahir
ini.
Menilik sisi religiusitasnya, George Washington
termasuk anggota gereja Anglican. Tetapi ia tidak berpartisipasi aktif dalam
gereja tersebut. George Washington percaya jika agama diperlukan untuk menopang
standart moralitas di masyarakat. Sebagai seorang pemimpin nasional, ia
berhasil menegakkan hak-hak dan kebebasan semua sekte untuk menjalankan
keyakinan mereka secara sejajar di depan hukum.
George Washington merupakan kombinasi pribadi
yang unik, memiliki pengetahuan luas dalam hal bisnis, peperangan, dan masalah
pemerintahan. George Washington aktif mengambil bagian dalam tiga peristiwa
sejarah yang berlanjut selama 20 tahun. Sejak tahun 1775, ia terus mengobarkan
semangat rakyat Amerika untuk membangun negara Amerika yang merdeka.
Setelah masa kepresidenannya tahun 1797, George
Washington kembali ke tanah perkebunannya di Mount Vernon,
dan meninggal di sana
tiga tahun kemudian, karena inveksi tenggorokan.